Sabtu, 30 Agustus 2014

Sosial Media Dan Pariwisata

Sudah dapat dibayangkan bagaimana kompleksnya era digital, merebak hingga masuk ke hampir seluruh sisi kehidupan. Trend penggunaan dan pemanfaatan sosial media juga menghampiri dunia kepariwisataan, sebuah globalisasi yang bila tak diikuti akan dikata ndeso, sedangkan bila diikuti terkadang kita tidak bisa mengkontrol waktu. Terlepas dari itu, semua fenomena yang terjadi ditengah masyarakat memang menimbulkan sisi positif dan sisi negatif, dua sisi yang perlu kita bandingkan sehingga secara bijak dapat dimanfaatkan.

Pariwisata sebagai sebuah industri, sangat berkaitan erat dengan pemanfaatan IT (information and technology) untuk tujuan pemasaran dan Public Relations. Oleh karena itu pula muncul istilah-istilah Social Media Marketing dan Cyber Public Relations.

Pemanfaatan Social Media bagi Marketing dapat berupa promosi dan penjualan produk baik tangible maupun intangible, Sedangkan Sosial Media bagi Cyber Public Relations berfungsi sebagai sarana penyampaian informasi, media monitoring dan juga penanganan complaint (keluhan)

Positif Dan Negatif
Pemanfaatan sosial media sebagai sarana untuk Marketing dan Public Relations tentu saja mengandung sisi positif maupun negatif.
Sisi Negatif bagi Marketing akan pemakaian sosial media dalam hal pemasaran produk adalah banyaknya implusif buyer yang hanya sekilas bertanya. Sisi postifnya adalah pemasaran konfensional yang menghabiskan anggaran begitu besar dapat ditekan hanya dengan menggunakan sosial media.
Sisi Negatif bagi Public Relations adalah penanganan complaint (keluhan) dari konsumen dapat dilihat secara terbuka oleh orang lain sehingga berimbas kepada image dari perusahaan itu sendiri sedangkan sisi positinya adalah membentuk opini publik terhadap citra positif perusahaan akan semakin mudah, tentu saja dengan pengelolaan yang baik pula.

Ada banyak brand yang besar karena sosial media, namun tak sedikit juga brand yang besar menjadi tidak dipandang karena kelalaian didalam mengelola aktifitas mereka di sosial media. Oleh karena itu perlu adanya Standard Operational Procedure (SOP) dalam hal menjalankan aktifitas di Sosial Media baik bagi Marketing maupun Public Relations.

Antonius Naibaho


0 komentar:

Posting Komentar