Senin, 14 April 2014

10 Jenis Tortor Batak

Tortor Batak

Tortor (Tari) adalah salah satu hasil dari cipta, rasa dan karsa kebudayaan Batak. Tortor kerap digunakan sebagai bagian penting didalam upacara, hiburan dan ritual masyarakat Batak. Setiap etnis dari suku Batak seperti Toba, Karo, Mandailing, Pakpak, Angkola dan lain-lain memiliki ciri tortor tersendiri. Namun secara garis besar dapat digambarkan beberapa jenis Tortor ditengah-tengah kebudayaan Batak seperti yang saya uraikan dibawah ini.

Tumba
Tarian ini biasanya dibawakan oleh anak muda hal ini berkaitan dengan tujuannya yang terlepas dari upacara sakral maupun ritual adat Batak. Tumba kerap dipertontonkan disetiap kegiatan hari besar seperti penyambutan tamu, pensi sekolah, dan memeriahkan kemerdekaan dan lain-lain. Gerakan tari marsitumba (melakukan tumba) terbatas pada gerakan tangan dan kaki tanpa memerlukan pakem yang sulit. Tarian Tumba biasanya diiringi oleh musik tradisional batak.
Tortor
Secara historis tarian batak Tortor diciptakan sebagai mediasi pemujaan terhadap debata mula jadi nabolon diiringi musik gondang sabangunan. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan jaman tarian ini mulai ditampilkan kepada masyarakat umum. Tortor diatur dengan pola pakem yang sulit sehingga tidak sembarang orang yang bisa membawakan tarian ini. Secara historis dan tujuannya Tortor dapat dibagi kedalam berbagai jenis yakni:
-       Tortor hatopan.
-       Tortor hapunjungan

Doding
Berbeda dengan didang, doding adalah seni tarik suara pada masyarakat batak dengan tujuan menyemangati seseorang. Lantunan kata dan gerakan tangan manortor menjadi suguhan dari Doding.

Joting
Joting
merupakan seni suara khas masyarakat batak yang irama dan syairnya beraturan. Joting dipadukan dengan gerakan tarian seragam dipadukan dengan gerakan yang seragam.
Ende
Seiring dengan perkembangan kebudayaan batak, maka muncul pula kesenian berupa cipta lagu. Ende atau Nyanyian adalah bagian yang tak terpisahkan dari setiap tarian batak.

Didang
Nina bobo oh nina bobo, yaap� nyanyian yang mungkin sering anda dengarkan. Didang adalah nyanyian sejenis seni tarik suara pada masyarakat batak untuk menidurkan anak kecil.
Andung
Andung
merupakan ratapan kesedihan yang biasanya dilakukan oleh seseorang yang ditinggal atau mengalami duka yang teramat berat.Gerakan tangan, kata-kata yang keluar  dan airmata dari orang yang mangaddungi mampu membuat orang lain ikut hanyut dalam suasana serupa.

Oing
Bila didaerah jawa terdapat penyanyi sinden maka pada masyarakat batak terdapat penyanyi oing. Oing dinyanyikan dengan tehnik bercerita.
Dideng
mardideng berarti bernyanyi dengan maksud menyanjung/memuja seseorang seraya menggerakkan tubuh.

0 komentar:

Posting Komentar