Kamis, 09 Januari 2014

Pustaha Batak Dan Aksara Batak


Surat Batak adalah nama aksara yang digunakan untuk menuliskan bahasa Batak. Surat Batak masih berkerabat dengan aksara Nusantara lainnya. Aksara ini memiliki beberapa varian bentuk, tergantung bahasa dan wilayah. Secara garis besar, ada lima varian surat Batak di Sumatra, yaitu Karo, Toba, Dairi, Simalungun, dan Mandailing. Aksara ini wajib diketahui oleh para datu, yaitu orang yang dihormati oleh masyarakat Batak karena menguasai ilmu sihir, ramal, dan penanggalan. Kini, aksara ini masih dapat ditemui dalam berbagai pustaha, yaitu kitab tradisional masyarakat Batak.

Surat Batak adalah sebuah jenis aksara yang disebut abugida, jadi merupakan sebuah perpaduan antara alfabet dan aksara suku kata. Setiap karakter telah mengandung sekaligus konsonan dan vokal dasar. Vokal dasar ini adalah bunyi [a]. Namun dengan tanda diakritis atau apa yang disebut anak ni surat dalam bahasa Batak, maka vokal ini bisa diubah-ubah.
Huruf vokal dan konsonan dalam aksara Batak diurut menurut tradisi mereka sendiri, yaitu: a, ha, ka, ba, pa, na, wa, ga, ja, da, ra, ma, ta, sa, ya, nga, la, nya, ca, nda, mba, i, u. Aksara Batak biasanya ditulis pada bambu/kayu. Penulisan dimulai dari atas ke bawah, dan baris dilanjutkan dari kiri ke kanan. (Sumber: Kozok, Uli. 2009. Surat Batak: Sejarah Perkembangan Tulisan Batak, Berikut Pedoman Menulis Aksara Batak dan Cap Si Singamangaraja XII. Jakarta: �cole fran�aise d'Extr�me-Orient, Kepustakaan Populer Gramedia.)

Setiap bahasa Batak memiliki varian Surat Batak sendiri-sendiri. Namun varian-varian ini tidaklah terlalu berbeda satu sama lain. Ada empat varian Surat Batak yang utama, sesuai rumpun bahasa Batak, yaitu: Karo, Toba , Pakpak-Dairi, Simalungun, dan Angkola-Mandailing. Dengan membandingkan kelima aksara Batak dan mengadakan analisa nama-nama huruf diakritik maka Prof. Dr. Uli Kozok dari University of Hawai'i at Manoa, dapat membuktikan bahwa aksara Batak mula-mula ada di Mandailing. Dari Mandailing aksara Batak menyebar ke kawasan Toba Timur (perbatasan dengan Simalungun), lalu ke Simalungun dan ke Toba Timur. Dari Toba Timur aksara Batak menyebar lagi ke Pakpak Dairi, sedangkan dari Toba Barat ke Simalungun, sedangkan aksara Karo menunjukkan pengaruh baik dari Pakpak-Dairi maupun dari Simalungun. (Sumber: Kozok, Uli. 2009. Surat Batak: Sejarah Perkembangan Tulisan Batak, Berikut Pedoman Menulis Aksara Batak dan Cap Si Singamangaraja XII. Jakarta: �cole fran�aise d'Extr�me-Orient, Kepustakaan Populer Gramedia.)

Ina ni surat merupakan huruf-huruf pembentuk dasar huruf aksara Batak. Selama ini, ina ni surat yang dikenal terdiri dari: a, ha, ka, ba, pa, na, wa, ga, ja, da, ra, ma, ta, sa, ya, nga, la, ya, nya, ca, nda, mba, i, u. Nda dan Mba adalah konsonan rangkap yang hanya ditemukan dalam variasi Batak Karo, sedangkan Nya hanya digunakan di Mandailing akan tetapi dimasukkan juga dalam alfabat Toba walaupun tidak digunakan. Aksara Ca hanya terdapat di Karo sedangkan di Angkola-Mandailing huruf Ca ditulis dengan menggunakan huruf Sa dengan sebuah tanda diakritik yang bernama tompi di atasnya


Anak ni surat dalam aksara Batak adalah komponen fonetis yang disisipkan dalam ina ni surat (tanda diakritik) yang berfungsi untuk mengubah pengucapan/lafal dari ina ni surat. Tanda diakritik tersebut dapat berupa tanda vokalisasi, nasalisasi, atau frikatif. Anak ni surat ini terdiri dari:
  • Bunyi [e] (hatadingan)
  • Bunyi [?] (paminggil)
  • Bunyi [u] (haborotan)
  • Bunyi [i] (hauluan)
  • Bunyi [o] (sihora)
  • Pangolat (tanda untuk menghilangkan bunyi [a] pada ina ni surat)
Nama-nama tanda diakritis di atas hanya berlaku untuk bahasa Batak Toba. Dalam bahasa-bahasa Batak lainnya terdapat sejumlah variasi nama ina ni surat. Misalnya Pangolet dalam bahasa Karo dinamakan "penengen".
Seperti halnya ina ni suratanak ni surat dalam aksara Batak juga disusun menurut tradisi mereka sendiri, yaitu: [e][i][o][u][?][x]. Tanda diakritik juga memiliki varian bentuk antara suatu daerah dengan daerah lainnya yang menggunakan aksara yang sama. 



Related Posts:

  • Daftar Sungai Di Sumatera UtaraSumatera Utara memiliki kekayaan dan keindahan alam yang mempesona, hampir diselururuh wilayah kabupaten terdapat destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Tak terkecuali 'sungai' yang kerap dijadikan sebagai spot wisat… Read More
  • 11 Makanan Tradisional Sumatera UtaraKuliner Sumatera Utara menjadi salah satu hal yang perlu disambangi dan disandingkan untuk Wonderful Indonesia. Kekayaan cita rasa dan bumbu khas di Sumatera Utara adalah alasannya. Kuliner Medan yang menjadi pusat pemerintah… Read More
  • Pemandian Air Panas Sipoholon dan Air Soda Alam Sirara Ada banyak tempat wisata yang bisa anda kunjungi bila ke Medan, Sumatera Utara. Selain terkenal dengan Danau Toba dan Pulau Berhalanya, ada obyek wisata yang unik di daerah Parbabu Tarutung kabupaten Tapanuli Utara. Di… Read More
  • Tempat Wisata dan Tentang Pariwisata AcehAceh merupakan tempat wisata yang kerap dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun internasional, ada banyak tempat wisata menarik di aceh. Hal ini karena aceh memiliki destinasi wisata bahari, sejarah, alam, kuliner yang be… Read More
  • Pariwisata Kabupaten DairiSidikalang adalah ibukota dari kabupaten Dairi yang mencakup beberapa wilayah administrative kecamatan. Pada beberapa tahun silam kabupaten ini dimekarkan lagi yakni kabupaten Pakpak Bharat. Sidikalang selalu identik dengan k… Read More

0 komentar:

Posting Komentar