• This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Selasa, 25 Maret 2014

Asam Keung Ikan Jurung (Sour and Spicy Mahseer)

 

Asam Keung adalah masakan khas Aceh, umunya menggunakan udang dan ikan baik ikan air tawar (lele) maupun ikan laut (kakap). Disebut asam karena bumbu utamanya adalah asam sunti dan belimbing wuluh segar, rasanya asam dan pedas.

Tidak mudah mendapatkan ikan jurung, harganya yang lumayan mahal dan jarang ada dipasar ikan sekalipun. Di Medan yang menyediakan ikan jurung adalah restoran Jumbo di Jl. Putri Hijau yang terkenal dengan 'Steam Jurung' nya. Saat kami mengunjungi Seumayam (dekat Meulaboh) kami beruntung karena sedang musim ikan jurung. Yang lebih enak lagi, kami diberi demonstrasi cara memasak dan resep asam keung Jurung. Rasanya enak sekali, ikannya segar dan baru saja dimasak. 

Asam literally means sour. This dish is from Aceh which use bilimbi both preserved and fresh that gives the sour taste. Mahseer is a delicacy because they are not farmed and can only be fished in certain places. The fish is white and soft and tasty but has a lot of bones. Normally people use prawns and other fish like carp or other fresh water fish. 

Mahseer is the common name used for the genera TorNeolissochilus, and Naziritor in the family Cyprinidae (carps).The name mahseer is however more often restricted to members of the genus Tor. The range of these fish is fromMalaysiaIndonesia, across southern Asia to Iran, including the Indian Peninsula. They are commercially importantgame fish, as well as highly esteemed food fish. Mahseer fetch high market price, and are potential candidate species foraquaculture. Several of the larger species have suffered severe declines, and are now considered threatened due topollutionhabitat loss and overfishing (wikipedia)

Bahan / Ingredients

1 kg Ikan Jurung, bersihkan dan potong sesuai selera (bisa diganti dengan udang atau ikan lain)
1 kg Mahseer, clean and cut to your liking (replaced with prawns or any fresh fish)

Bumbu yang dihaluskan / The paste

50 gr bawang merah
50 gr shallots

2 siung bawang putih
2 cloves garlic

3 cm jahe
3 cm fresh ginger

3 cm kunyit
3 cm fresh turmeric

1/2 sdt jintan
1/2 tsp cumin

1 sdm ketumbar
1 tbsp coriander

20 gr asam sunti
20 gr dried bilimbi

50 gr cabe merah dan cabe rawit
50 gr red chillies and bird's eye chillies

garam secukupnya
salt to taste

minyak untuk menumis
oil for saut�ing

500 ml air atau secukupnya
500 ml water 

Bumbu utuh / other ingredients

1 lembar daun kunyit
1 turmeric leaf

1 - 2  tangkai daun kari (daun temurui)
1 - 2 sprigs of curry leaves

1 batang sereh, memarkan
1 stalk lemon grass, bruised

6 buah belimbing wuluh, belah dua
6 fresh bilimbi, halved

cabe hijau utuh
whole green chillies


Cara memasak / preparation method

Tumis bumbu yang dihaluskan dengan sereh sampai harum
Saute the paste with lemon grass until fragrant

Masukkan ikan dan aduk sebentar sampai bumbu merata.
Put the fish pieces and stir well until the paste cover the fish

Masukkan bumbu utuh lainnya aduk rata dan masukkan air, biarkan mendidih.
Put the rest of the ingredients and then water, bring it to the boil

Lanjutkan memasak dan kecilkan api, sampai air berkurang dan ikan masak.
Continue cooking and simmer until the water reduced and the fish is well cooked.



Ayam Cipera Original (Karonese Chicken Stew)



This dish was actually made last year, only now I have the time to put it together. This recipe was made by ibu Munthe in Bangun Bandar, near Tebing Tinggi. Ibu Munthe demonstrate how to cook this Karonese Chicken Stew or traditionally called "ayam cipera". Cipera usually served on Karonese big party. I have posted the same dish a couple years ago, but this one come from the Karonese lady herself. The use of cipera which is made of roasted corn kernel that is finely ground. Cipera is used both for flavour and thickening. The alternative is using corn on the cop and grated. It will give slightly different taste but just as nice.



Bahan / Ingredients

1 ekor ayam kampung 
1 native chicken

200 gr tepung jagung ( jagung digongseng dan ditumbuk) = tepung cipera
200 gr corn flour (from ground roasted maize, named "cipera"

1500 ml santan dari 1 kelapa, pisahkan santan cair dan santan kental
1500 ml coconut milk from 1 fresh coconut, separate the thick and thin coconut milk

Bumbu halus / the paste

100 gr bawang merah
100 gr shallots

    6 siung bawang putih
    6 cloves garlic

  50 gr cabe merah dan cabe rawit
  50 gr mix red chillies and bird's eye chillies

  50 gr jahe
  50 gr fresh ginger

  50 gr kencur
  50 gr lesser gallangal

  50 gr kemiri
  50 gr candle nut

    3 cm kunyit atau secukupnya
    3 cm fresh turmeric or as necessary 


Bahan lain / other ingredients

1 buah Tomat besar, potong dadu atau memanjang
1 large tomato, diced or wedged

4 buah asam cekala, memarkan
4 torch ginger fruit, bruised

2 batang bawang prei, potong 2 cm
2 baby leeks, cut 2 cm long including the green

4 batang sereh, memarkan
4 lemon grass, bruised

garam secukupnya
salt to taste

jamur merang atau jamur tiram (optional)
straw mushroom (canned) or fresh oyster mushroom (optional)


Cara memasak / Preparation

Bakar ayam kampung sampai kulit mengering dan berubah warna, potong-potong menjadi 12 potong sesuai selera.
Char grilled the chicken until the skin change colour, cut into 12 pieces or to your liking

Rebus santan encer dan bumbu yang dihaluskan.
Bring to the boil thin coconut milk together with the paste


Masukkan sereh, daun jeruk dan lengkuas . Masak sampai mendidih selama beberapa menit.
Add in the lemon grass, kaffir lime leaves and gallangal. Bring back to boil for a few more minutes

Masukkan ayam, tutup panci masak sampai ayam empuk.
Put the chicken pieces and cover until the chicken is tender

Sementara itu larutkan tepung cipera dengan sedikit santan encer atau air
Meanwhile, dissolve the corn flour with a little of thin coconut milk (or just water)




Masukkan asam cekala, tomat, jamur dan tepung cipera
Put the torch ginger fruit, tomato, mushroom and the flour mixture

Lanjutkan memasak sambil terus diaduk sampai semua matang, kecilkan api
Continue cooking and stir occasionally, reduce the heat

Masukkan santan kental, kemudian bawang prei. 
At last add in the thick coconut, then the baby leeks

Didihkan kembali, aduk dan rasakan. Matikan api. Siap disajikan.
Bring back to a boil, taste and turn the heat off. Ready to be served


Minggu, 23 Maret 2014

Jenis Ikan Asin di Medan I (Salted Fish Variety in Medan )

Ini adalah jenis ikan asin yang umum dijumpai di pasar Medan. Banyak cara mengolah ikan asin, digoreng maupun menjadi campuran sayur, disambal maupun dipeyek. Pilihannya banyak sekali tergantung selera anda.

These are the common dried and salted fish that you will find in Medan traditional market or supermarket. There are many ways of cooking it too, deep fried on its own or as ingredient of many Medanese cuisine. We do consume rather a lot of dried fish specially the famous Medan salted baby anchovy or we call it : teri Medan

 ikan asin kresek
 ikan asin belah
split salted fish

 ikan teri tawar
dried unsalted baby anchovy

ikan teri belah
split sated baby anchovy 






 ikan teri Medan
the famous Medan salted baby anchovy


Sabtu, 22 Maret 2014

Mie Aceh Original ( Original Aceh Style Fried Noodles)



Last year I visited Seunagan, near Meulaboh in Aceh.  We were very lucky that one of the lady : ibu Ridal with the help of other ibu cooked Aceh style fried noodles for our dinner. 

The distinct difference to most fried noodles, Aceh style use more spices and curry powder. Indeed I have posted in 2012 my style of Mie Aceh, but it is good to see the original recipe that was made and cooked by Acehnese lady. If you love noodles, do try this recipe. To my taste that was better than any restaurant or warung made.

Bahan-Bahan / Ingredients

1 kg Mie Basah atau Mie telur
1 kg Egg Noodles

250 gr daging sapi, potong kecil masak sampai lembut
250 gr beef, cut and slice thinly and cook until tender

250 gr udang kupas
250 gr peeled prawns

250 gr tauge
250 gr bean sprouts

250 gr sawi manis, bersihkan dan potong
250 gr mustard greens, clean and cut

250 gr kol
250 gr cabbage roughly slice

200 gr daun prei dan seledri, potong 1 cm
200 gr baby leeks and celery leaves, cut 1 cm


kecap manis secukupnya
sweet sauce to taste

garam dan merica secukupnya
salt and pepper to taste

Minyak untuk menumis
oil for saut�ing

300 - 500 ml air panas atau secukupnya
300 - 500 ml hot water, or as necessary

Bumbu yang dihaluskan / the paste

1 sdm bubuk kari
1 tbsp curry powder

100 gr cabe merah
100 gr red chillies

200 gr bawang merah
200 gr shallots

5 siung bawang putih
5 cloves garlic
100 gr kemiri
 100 gr candle nuts
3 cm jahe
3 cm fresh ginger
100 gr kacang tanah, digoreng dan dihaluskan (optional)
100 gr peanut, fried and ground (optional)

2 biji tomat, potong dadu
2 tomatoes, diced

Cara memasak / Preparation Method


Tumis bumbu yang sudah dihaluskan dan bubuk kari sampai harum dan sedikit mengering
Saute the paste till fragrant and add in the curry powder, continue cooking for a couple more minutes


Masukkan daging dan udang aduk rata kemudian masukkan semua sayur, kemudian air. Biarkan Mendidih masukkan kecap manis (Cap Bango)
Add the beef and prawns, mix well and in go the vegetables and water. Bring to the boil and add the sweet soy sauce.


Masukkan mie dan aduk sampai matang.
Put the noodles, stir and mix until the noodles is cooked and ready


Sajikan dengan tomat, timun, emping goreng dan acar.
Serve with, sliced tomato, cucumber, emping and shallots and chillies pickles. Garnish with fried shallots flakes.



Ibu-ibu yang mempersiapkan Mie Aceh di Seunagan
The ladies who prepared the Aceh Fried Noodles in Seunagan

Senin, 17 Maret 2014

Dampak Pesawat Malaysia Airlines terhadap Industri Pariwisata

Antonius Naibaho

Seperti sebuah bom, kejadian tak terduga dan tak bertemu ujung tengah melanda negeri seberang. Pesawat Malaysia Airlines MH 370 hilang tanpa jejak. Berhembus berbagai macam isu mulai dari dugaan human error (kelalaian) hingga teroris. Media tengah menggiring negara menara kembar masuk ke zona merah. Bantuan dari beberapa negara sepertinya semakin memperuncing suasana, tujuannya sama untuk menemukan jejak namun sangat disayangkan, Malaysia sepertinya terlalu menutup diri.

Sebagai salah satu negara terkemuka di Asia Tenggara, sektor penghasil devisa bagi negara, pariwisata adalah lahan industri yang bertumbuh dan berkembang begitu pesat di negara Malaysia. Tourism Malaysia �The Truly Asia� kini mengalami krisis yang amat  besar. Usaha Malaysia untuk tetap mempertahankan image sudah diambang kegagalan. Strategi mempertahan citra dalam kasus hilangnya pesawat Malaysia Airlines terbukti gagal.

Sedikit demi sedikit media nasional dan internasional mulai membuka sisi negatif Malaysia. Mata dunia tengah mengawasi negara yang berbatasan dengan semenanjung Melaka.

TV One mengabarkan bahwa pesawat yang hilang tersebut pernah mengalami kerusakan sebelumnya. Selain itu salah satu media terbesar di Indonesia ini juga memaparkan bagaimana besarnya kerugian yang harus ditanggung oleh pemerintah Malaysia untuk pembiayaan operasional Malaysia Airlines. Hal ini berakibat pada krisis kepercayaan dunia akan keamanan flight transportasi milik negara tersebut. Jauh kedepan, Malaysia Airlines akan menambah kerugian akibat pemberitaan media yang meruntuhkan citra yang baru saja terpublish.

Kesan �Menutup Diri� menyebakan Malaysia dianggap tidak kompromi dalam upaya menemukan kapal. Negara-negara yang berinisiatif membantu pencarian pesawat yang hilang perlahan mulai jengah akan sikap pemerintah Malaysia hingga akhirnya beberapa negara tersebut mencari sendiri pesawat Malaysia Airlines sesuai dengan data yang mereka miliki. Hal itu menjungkirbalikkan persepsi dunia, dampaknya berpengaruh kepada asumsi bahwa negara dengan brand MH=Malaysia Hospitality (Keramahtamahan Malaysia) jauh dari informasi yang mereka dapat sebelumnya bahwa Malaysia adalah negara terbuka yang menekankan aspek keramahtamahan.

Adanya isu �Teroris� yang memboikot pesawat Malaysia terdengar lebih mengancam bagi industry pariwisata. Sedikit mengingat, kasus teroris di Indonesia terbukti mampu melumpuhkan minat kunjungan wisatawan, anda ingat tragedy bom Bal?. Kejadian tersebut menyebabkan Bali dianggap tidak aman untuk destinasi wisata, beberapa negara di dunia sempat mengibarkan bendera larangan untuk warganya berkunjung ke Indonesia sesaat setelah kejadian terjadi. Anda bayangkan saja bagaimana jadinya Tourism Malaysia bila isu �teroris� tersebut terbukti benar adanya.

Intinya adalah, gerilya negara Malaysia didalam mempertahankan image sebagai the truly asia perlahan-lahan akan memudar akibat sikap dari pemerintahnya sendiri. Amat disayangkan sekali karena bukanlah perkara gampang untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dunia dan citra akibat isu/berita internasional.  

 

Sabtu, 15 Maret 2014

Pariwisata, Saatnya Intropeksi Diri


Beberapa tahun terakhir semenjak Maria Eka Pangestu menjabat sebagai nomor satu di kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif, Indonesia semakin populer sebagai destinasi wisata di Asia.  Berbagai cara dilakukan oleh kemenparekraf demi menstimulasi kemajuan pariwisata Indonesia, salah satunya melalui MICE Industry yang merupakan lahan potensial pariwisata saat ini. Berbagai event bertaraf nasional dan internasional serta stragegi media direct dan media indirect  mengantarkan �Wonderful Indonesia� semakin menempati benak dunia. Namun tidak hanya itu saja. Peran pelaku sosial media, komunitas, dan lembaga independen yang berjibaku membranding Indonesia sebagai kawasan wisata secara tidak langsung juga turut menunjang promosi dan publikasi negara tercinta.

Positioning dan stigma pariwisata �Indonesia� adalah �Bali� kini mulai tergeser sejalan dengan gencarnya promosi daerah tujuan wisata lainnya.  Pelaku sosial media seperti travel blogger berusaha mengangkat citra daerahnya masing-masing tanpa mengharapkan imbalan. Hal hal yang potensial seperti keunikan budaya dan objek wisata diulas secara detil.
Sedihnya popularitas itu seolah tidak sejalan dengan fasilitas, sarana dan prasarana yang ditemukan dibeberapa lokasi wisata daerah yang masih sangat minim. ditambah lagi retribusi untuk  oknum tak bertanggungjawab, �preman setempat� yang kerap meminta uang keamanan.Kedua hal tersebut semakin memuncak dengan karakter pelaku pariwisata.

Otonomi daerah sepertinya menjadi buah simalakama, ketika segala sesuatu diatur dan dikelola oleh pemerintah daerah. Istilah �yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin� terlihat semakin merajai. Ketidakmampuan dan ketidaksiapan pemerintah daerah tentu berdampak pada kemajuan dan laju perkembangan pariwisata yang terlihat �disitu-situ aja�.  Hingga istilah tempat wisata tidak berubah menjadi destinasi wisata bahkan secara perlahan mulai terlupakan dan berakhir pada peak positioning, surga tak terjamah.

Beberapa waktu yang lalu, saya bertemu dengan seorang travel consultant dari Jakarta. Ia tengah menyambangi kota terbesar ketiga di Indonesia dimana saya tinggal yakni Medan. Setelah mengunjungi beberapa trade mark ibukota provinsi Sumatera Utara kami singgah disebuah caf� melepas penat dan berbagi cerita. Sebelumnya saya ingin menjelaskan bahwa ia merupakan salah satu orang yang resign dari jabatan sebagai PNS karena memilih untuk berwirausaha. Disela-sela perbincangan ia mengeluh akan susahnya mencapai beberapa destinasi wisata di Sumut, lain lagi dengan sikap pelaku pariwisata itu sendiri yang terkesan acuh tak peduli.

�This is hospitality� Ujarnya seraya menggoreskan huruf �X� diatas lembaran kertas bertuliskan objek wisata yang telah dikunjungi.
Dan pasti anda tahu apa yang kelak terjadi bila tulisannya telah terpublish.

Lantas siapa yang harus disalahkan?

Jawaban untuk pertanyaan saya diatas adalah: tak ada yang salah dan tak ada yang benar. Pemerintah, pelaku pariwisata dan masyarakat seyogianya bersinergi untuk memajukan pariwisata sehingga menghasilkan strength output, inilah kekuatan yang sesungguhnya. Tourism Malaysia adalah salah satu contoh nyata begitu besar pengaruh dari sinergitas, Tourism Malaysia merupakan lembaga yang didukung oleh pemerintah, para pelaku industri pariwisata dan masyarakat untuk mempromosikan negara jiran tersebut. �the truly asia� berhasil membentuk persepsi dunia bahwa segala sesuatu hal yang bersangkut paut dengan negara negara di Asia dapat disaksikan di Malaysia, best positioning, right?
Lantas bagaimana dengan kita?

Keindahan Indonesia yang begitu eksotis dengan pesona sejuta manikam panorama alam dan keunikan budaya yang tentunya �milik� kita membutuhkan kerjasama untuk saling bahu membahu membangun sektor pariwisata agar sejajar bahkan melebihi negara lain. Pola saling menyalahkan sudah tidak zaman lagi dan sungguh pantas untuk ditinggalkan. 


Paket Wisata Pulau Pandang

Berikut Itenary untuk Trip Pulau Pandang yang diadakan oleh Traveling Medan Community dan Pariwisata SUMUT (@pariwisataSUMUT). Kegiatan ini bertujuan untuk mengexplore pariwisata Sumatera Utara, karena setiap orang bisa bertraveling ria. Trip Pulau Pandang Batubara dapat dicicil sebanyak 4 kali untuk meringankan sistem pembayaran.



TRAVELING MEDAN and PARIWISATA SUMUT
your traveling partner
Cp: 085658080343 Email: traveling.medan@gmail.com
Twitter:  @travelingMEDAN@pariwisataSUMUTFacebook: TravelingMedan



TRIP PULAU PANDANG


Paket Wisata Pulau Pandang
Pulau Pandang merupakan salah satu destinasi wisata di Sumatera Utara, terletak di Selat Melaka kabupaten Batubara, Pulau terluar Indonesia ini menyuguhkan keindahan dan panorama yang menakjubkan. Terumbu karang, air laut nan jernih dan jauh dari keramaian menjadi alasan utama mengapa anda harus berkunjung ke pulau Pandang.

Aktifitas snorkling, fishing dan diving adalah kegiatan menyenangkan. Menyaksikan keseluruhan pulau Pandang dari mercusuar baik di pagi hari (sunset) dan di sore hari (sunrise) akan membuat anda menysukuri nikmat dari sang pencipta.


RUNDOWN

Day One
08.00
Deparature
Meeting point di UISU
12.00
Harbour
-          Perjalanan menuju pulau
-          Lunch
14.00
Island
-          Pembagian Group
-          Pembagian Penginapan
15.00
Free Time
15.30
Snorkling, Swimming
16.00
Afternoon Moment.
-          Sunset View
-          Trackking Batu Belah
18.00
Free Time
18.30
Night Time
-          Fishing
-          Barbeque
-          Dinner
-          Api Unggun
22.00
Rest Time

Day Two
05.00
Morning Time
-          Tracking Island
-          Sunrise
07.00
Free Time
08.00
Breakfast
09.00
Afternoon Time
-          Snorkling
12.00
Perjalanan Menuju Pelabuhan
13.00
Free Time
14.00
Back Departure To Medan


FACILITES
-          Transportation
-          Meal
-          Snorkling Seat
-          Accomodation
-          Camp Ground
-          Outbond Service
-          Guide
-          Games
-          Tracking Island
-          Soft Copy Photoes
-          Travel Assurance*

DESCRIPTION
Open Trip General adalah salah satu kegiatan kerjasama dari Traveling Medan Community dan @pariwisataSUMUT untuk mengadakan explore wisata. kegiatan ini dibuka secara umum (tidak dibatasi untuk anggota saja)
Harap menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan selama perjalanan wisata.
Bila peserta ingin mendapatkan Travel Assurance, maka biaya trip sudah harus dibayarkan lunas 2 minggu sebelum keberangkatan.
Seluruh peserta diwajibkan membawa air minum minimal 2 liter.
Down Payment Rp.100.000 tidak akan dikembalikan apabila peserta membatalkan keikutsertaan.
Keberangkatan akan terlaksana bila peserta �Open Trip General� minimal 30 orang bila kurang dari jumlah qouta maka Down Payment dan keseluruhan biaya yang sudah disetor kepada pihak penyelenggara akan dikembalikan.
Bagi peserta yang membawa barang harap dijaga dengan baik karena kehilangan tidak menjadi tanggung jawab panitia penyelenggara.
Bagi peserta yang akan datang telat, panitia memberikan waktu maksimal 30 menit.
Rundown bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan situasi dan kondisi.
Bagi peserta yang memiliki kebutuhan khusus silahkan menghubungi panitia.
Bagi peserta yang ingin melakukan acara sendiri silahkan koordinasi lebih awal dengan panitia.




INFORMATION AND REGISTRATION
Untuk informasi dan keterangan lebih lanjut silahkan hubungi kami melalui:
Blog           : www.travelingmedan.blogspot.com
email          :
traveling.medan@gmail.com
twitter        : @travelingMEDAN atau @pariwisataSUMUT
fanpage      : Traveling Medan Comm
fb group     : Traveling Medan
Cp              : 085658080343



Pulau Pandang, Paket Wisata Pulau Pandang, Travel Pulau Pandang, Kapal Pulau Pandang