I saw this grain before in Supermarket (Berastagi Supermarket) and wondering what was that for and how to use it. I asked my Chinese friends, and she gave me this recipe. It is very simple to make and I'm very sure there is benefit of consuming the "Chinese Pearl Barley".
I had this drink first time in Nancy's house, I found it very satisfying though it has quite mellow taste. She made it with lemon, but I used lime instead since it is more available in Medan, beside there isn't big difference on taste.
I compiled a couple of articles from Wikipedia both English and Indonesian, might give us information if you never heard about it before.
Dulu saya sering melihat biji-bjian ini di Supermarket (Berastagi Supermarket) dan bertanya dalam hati biji apa dan bagaimana memasaknya. Akhirnya saya tanyakan teman dan memberi saya resep minuman ini. Sangat mudah membuatnya dan saya yakin banyak manfaatnya mengkonsumsi biji jali ini.
Pertama sekali saya mencoba minuman ini adalah di rumah Nancy, rasanya sangat enak dan lembut. Nancy memberi irisan lemon dalam minuman air jali ini, saya pakai jeruk nipis karena lebih mudah di dapat di Medan dan rasanya tidak banyak berbeda, menambah kesegaran minuman.
Saya kumpulkan tulisan dari Wikipedia baik dalam bahasa Inggris maupun Indonesia dan satu artikel lainnya, mudah-mudahan akan memberi informasi tambahan bagi yang belum pernah mengenal biji jali ini.
Job's Tears ( Coix lacryma-jobi ), Coixseed, Tear Grass, Hato Mugi, adlay, or adlai, is a tall grain-bearing tropical plant of the family Poaceae (grass family) native to Southeast Asia but elsewhere cultivated in gardens as an annual. It has been naturalized in the southern United States and the New World tropics. In its native environment it is grown in higher areas where rice and corn do not grow well. Job's Tears are also commonly sold as Chinese pearl barley in Asian supermarkets, although C. lacryma-jobi is not closely related to barley (Hordeum vulgare).
Besides the use for ornamental purposes, Job's tears grains are useful as a source of food (cereals) and folk medicine.
Throughout East Asia, Vyjanti beads are available in dried form and cooked as a grain. The grains are generally spherical, with a groove on one end, and polished white in color, though in Japan unpolished yuuki hatomugi, which is unpolished and brown in color, is also available.
In Korea, a thick drink called yulmu cha (???, literally "Job's tears tea") is made from powdered Job's tears. A similar drink, called Yi Ren Jiang (???), also appears in Chinese cuisine, and is made by simmering whole polished Job's Tears in water and sweetening the resulting thin, cloudy liquid with sugar. The grains are usually strained from the liquid but may also be consumed separately or together.
In both Korea and China, distilled liquors are also made from the grain. One such example is the South Korean liquor calledokroju (???; hanja: ???), which is made from rice and Job's tears. In Japan, an aged vinegar is made from the grain.[5]
In Thailand, it is often consumed in teas and other drinks, such as soy milk.
It is also used alongside other herbs in traditional Chinese medicine.
Jali (Coix lacryma-jobi L.), merupakan sejenis tumbuhan biji-bijian (serealia) tropika dari suku padi-padian atau Poaceae. Asalnya adalah Asia Timur dan Malaya namun sekarang telah tersebar ke berbagai penjuru dunia. Beberapa varietas memiliki biji yang dapat dimakan dan dijadikan sumber karbohidrat dan juga obat. Bulir yang masak terbungkus struktur yang keras, berbentuk oval dan berwarna putih.
Ada dua varietas yang ditanam orang. Coix lacryma-jobi var. lacryma-jobi memiliki cangkang (pseudokarpium) keras berwarna putih, bentuk oval, dan dipakai sebagai manik-manik. Coix lacryma-jobi var. ma-yuen dimakan orang dan juga menjadi bagian dari tradisi pengobatan Tiongkok.
Walaupun sekarang jali nyaris tidak lagi dikonsumsi, tumbuhan ini masih dikenal orang, seperti dalam lagu gambang kromong "Jali-jali". Di perdagangan internasional ia dikenal sebagai Chinese pearl wheat (gandum mutiara Cina), walaupun ia lebih dekat kekerabatannya dengan jagung daripada gandum.
Pernah mendengar tanaman jali? Jali merupakan tanaman pangan seperti padi. Masyarakat awam bahkan lebih mengenal biji jali sebagai bahan manik-manik dan tasbih. Harap mafhum biji tanaman anggota famili Poaceae itu di kedua ujung berlubang sehingga mudah diselipkan benang. Biji jali tersebut sebenarnya buah yang berwarna abu-abu hingga merah tua. Buah tersebut mirip air mata sehingga melekat sebutan tears (Inggris) atau lacyrma (Latin).
Prof Dr (HC) Muhammad Yusuf, ahli pengobatan China di Sukabumi, Jawa Barat menuturkan, di China semua daerah mengenal jali sebagai pangan fungsional secara turun-temurun. Itu berlangsung sejak 2000 tahun lalu. Menurut Yusuf, di China jali dikonsumsi untuk memperlancar buang air besar dan buang air kecil. Jali banyak mengandung serat. Di Klinik Citra Insani, klinik pengobatan kanker ternama, milik Yusuf, jali dipakai sebagai penganan pendukung bagi pasien penderita kanker atau penyakit lain yang berefek sulit buang air besar dan buang air kecil.Kalau tidak ada keluhan itu, pasien tidak diberi resep jali. Yusuf biasanya meresepkan 30 g jali dibuat bubur untuk sekali konsumsi. Supaya lancar buang air besar dan kecil konsumi bubur jali 2�3 kali sehari.
Berbagai literatur seperti Medicinal Herb (1986) karya Chan Minyi, Chinese Medicated Diet (1988) karya Zhang Wengao, atau The English-Chinese Encyclopedia of Practical Traditional Medicine karya Xu Xiangcai, ketiganya menyebutkan bahwa jali yang di Jepang dipakai mengobati kaku, kejang serta ketidakmampuan menekuk atau melipat di tungkai tangan atau anggota badan lainnya dapat menyembuhkan berbagai penyakit berkaitan dengan pencernaan.
Sebagai tanaman pangan jali termasuk salah satu tanaman serelia sumber karbohidrat. Unsur gizi jali antara lain kalsium, fosfor, besi, protein dan vitamin B. Protein, besi dan kalsium, paling banyak terkandung di jali.
A. Protein (serelia rata-rata 7% per 100 gram): Jali: 11% per 100 gram; Beras: 8% per 100 gram
B. Besi (serelia rata-rata 3�4 mg per 100 gram): Jali: 11 mg per 100 gram; Hati ayam: 16 mg per 100 gram
C. Kalsium (serelia rata-rata 30 mg per 100 gram): Jali: 213 mg per 100 gram; Susu sapi cair: 143 mg per 100 gram; Susu kerbau: 216 mg per 100 gram; Beras giling: 140 mg per 100 gram http://www.bebeja.com/mau-lancar-buang-air-besar-konsumsi-jali/
Bahan - Bahan / Ingredients
200 gr jali-jali
200 gr barley
200 - 300 gr gula batu
200 - 300 gr lump sugar
2 lembar daun pandan
2 pandan leaves
2 jeruk nipis atau lemon
2 lemon or lime
2 L air
2 L water
Cara Membuat / Preparations
Cuci jali sampai bersih seperti mencuci beras
Rinse the barley like you rinse rice
Rebus jali, gula dan pandan selama 40 - 50 menit atau sampai lunak,
Boil the barley, sugar and panda for 40 - 50 minutes or until soft
Sajikan bersama irisan lemon atau jeruk nipis, panas atau dingin.
Serve with slices lemon or lime, hot or cold
0 komentar:
Posting Komentar